Jumat, 08 Januari 2010

Latihan interval (interval training)

latihan interval adalah suatu system latihan yang berganti-ganti antara melakukan dengan giat (interval kerja) dengan periode kegiatan dengan intensitas rendah (periode sela) dalam suatu tahap latihan (Kent, 1994). Fox, Bowers dan Foss (1994) menjelaskan beberapa keuntungan system latihan interval sebagai berikut:

a. Teliti dalam mengaontrol ketegangan
b. Sebagai pendekatan sistematis hari demi hari, memungkinkan mudah dalam
mengamati kemajuan
c. Lebih cepat memperbaiki energy potensial daripada metode latihan kondisi yang lain
d. Program latihan ini dapat
dilaksanakan dimanapun dan tidak memerlukan peralatan
khusus

Lima prinsip yang dilakukan untuk latihan interval dijelaskan oleh Fox, Bowers dan, Foss (1994) sebagai berikut:
a. Ukuran dan jarak interval
b. Jumlah ulangan setiap latihan
c. Interval sela atau waktu diantra interval kerja
d. Jenis kegiatan selama interval sela
e. Frekuensi latihan per minggu


Read More......

Latihan beban (weight training)

latihan beban adalah program latihan kekuatan menggunakan tahanan yang diberikan oleh beban seperti barbell dan dumbbell (Bompa, 1994).Bowers dan Fox (1088) menyatakan bahwa program latihan beban direncanakan untuk mengembangkan otot.
Ada 4 prinsip yang akan mendasari program mengangkat beban yaitu:
• Prinsip beban lebih
• Prinsip beban meningkat
• Prinsip beban pengaturan
• Prinsip pengkhususan
Program latihan mengangkat beban direncanakan sesuai dengan jenis kontraksi otot (isotonik, isometrik dan, isokinetik)
Kontraksi isotonik menurut kent (1994) adalah kontraksi otot yang mana tegangan otot tetap, tetapi panjang otot berubahuntuk mengatasi tahanan yang tetap.
Kontraksi isometrik oleh Kent (1994) disebut juga kontraksi statis, secara konvensional digunakan untuk menjelaskan kontraksi suatu otot dimana tegangan otot bertambah tetapi otot tidak berubah panjang.
Kontraksi isokinetik didifinisikan oleh Bompa (1994) adalah kontraksi yang mana tegangan otot dikembangkan kemudian memendek dengan kecepatan gerakan maksimal yang tetap dengan ruang gerak sendi yang luas.


Read More......

Latihan sirkuit (circuit training)

Latihan sirkuit di susun dalam suatu putaran pos-pos dari program latihan. Morgan dan Adamson (1959) menciptakan metode kesegaran jasmani dan latihan yang terbukti berhasil dalam beberapa masa. Latihan sirkuit bertujuan untuk mengembangkan dan memperbaiki kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kekuatan, kecepatan dan, daya tahan.Perencanaan latihan sirkuit diawalai dengan menentukan tujuan latihan dilanjutkan memilih dan menentukan butir-butir latihan untuk menentukan intensitas latihan. Selanjutnya menyusun urutan butir-butir latihan dalam sirkuit untuk menghindari pembrian latihan latihan pada bagian yang sama secara berurutan.
Bompa (1994) menyarankan bahwa dalam mengembangkan program latihan sirkuit harus memperhatikan karakteristik berikut ini:
Sirkuit pendek terdiri dari 6 latihan, normal terdiri 9 latihan dan panjang terdiri 12 latihan. Total lama latihan antara 10-30 menit, biasanya dilakukan tiga putaran.
Kebutuhan fisik harus ditingkatkan secara progresif dan perorangan.
Karena satu set terdiri dari pos-pos, maka disusun latihan yang penting, beberapa atlet diikutsertakan secara simultan.
Sirkuit harus disusun untuk otot-otot secara bergantian.
Keperluan latihan perlu diatur secara teliti dengan memperhatikan waktu atau jum;ah ulangan yang dilakukan.
Meningkatkan unsure-unsur latihan, waktu utuk melakukan sirkuit dapat dikurangi tanpa mengubah jumlah ulangan atau beban, atau menambah beban atau jumlah ulangan.
Interval istirahat diantara sirkuit kira-kira dua menit tetapi dapat berubah sesuai dengan kebutuhan atlet. Metode denyut nadi dapat digunakan untuk menghitung interval istirahat. Jika jumlah nadi di bawah 120 kali, sirkuit lanjutan dapat dimulai.
Jika anda mengalami kejenuhan dalam menjalani latihan, mungikin anda perlu menpraktekan dan menyusun program latihan dengan latihan sirkuit.


Read More......