Minggu, 10 Januari 2010

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN (BAGIAN 2)

Prinsip perorangan (individualization)

Latihan harus memperhatikan dan memperlakukan atlit sesuai dengan tingkatan kemampuan, potensi, karakteristik belajar dan kekhususan olahraga. Seluruh konsep latihan harus direncanakan sesuai dengan karakteristik fisiologis dan psikhologis atlet, sehingga tujuan latihan dapat ditingkatkan secara wajar (Bompa, 1994)
Kapasitas Individu yang harus Dipertimbangkan dalam Latihan:

• Usia biologis dan kronologis, terutama untuk anak-anak yunior dimana tubuhnya masih belum dewasa. Latihannya jika dibandingkan dengan atlet dewasa, akan lebih luas alami, multilateral dan intensitas moderat. Intensitas tinggi dan beban terlalu berat akan memberatkan struktur anatominya, terutama tulang-tulang (masih belum keras), ligamentum, tendon, dan otot-otot.
• Pengalaman atau usia awal dalam ikut serta kegiatan olahraga. Meskipun kecepatan perkembangan atlet berbeda, pelatih harus tetap hati-hati mengenai beban yang dilakukan. Pelatih tidak boleh salah memprediksi karakteristik dan potensinya.
• Kapasitas kerja dan kemampuan individu. Tidak semua atlet yang mempunyai kemampuan sama akan mempunyai kapasitas kerja yang sama juga. Ada beberapa faktor biologis dan psikologis yang menentukan kemampuan kerja.
• Status latihan dan kesehatan. Ketidaksamaan tingkat perkembangan kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan keterampilan akan memberikan alas an memerlukan individualisasidalam latihan. Selanjutnya, individualisasi secara jelas menyarankan kepada atlet tentang riwayat penyakit atau kecelakaan yang pernah dialami. Jadi, status kesehatan juga menentukan batas kepastian latihan.
• Beban latihan dan nilai waktu pulih asal atlet. Bilamana rencana dan nilai kerja dalam latihan, ada faktor pertimbangan laindi luar latihan yang sangat dibutuhkan atlet. Keterlibatan dalam sekolah, pekerjaan atau keluarga, dan jarak perjalanan ke latihan di sekolah, dapat mempengaruhi nilai waktu pulih asal diantara latihan. Dengan demikian gaya hidup dan keterlibatan emosional akan juga diketahui pelatih. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh dalam isi latihan dan penekanan dalam latihan.
• Konstruksi tubuh atlet dan jenis sistem syaraf . ini akan berperan penting dalam beban latihan dan kapasitas kemampuan. Karakteristik individudapat ditentukan melalui tes yang memadai, sebab pelatih dapat meminta seseorang spesialis pembantu yang sesuai.


Read More......

PRINSIP-PRINSIP LATIHAN (BAGIAN 1)

Prinsip beban bertambah (overload)
• Pemberian beban latihan harus melebihi kebiasaan kegiatan sehari-hari secara teratur. Hal itu bertujuan agar sistem fisiologis dapat menyesuaikan dengan tuntutan fungsi yang dibutuhkan untuk tingkat kemampuan tinggi (Bompa,1994)
Prinsip beban bertambah (principle of overload) adalah penambahan beban secara teratur, suatu sistem yang akan menyebabkan terjadinya respons dan penyesuaian. Beban bertambah adalah suatu tekanan positif yang dapat diukur sesuai dengan beban, ulangan, istirahat dan frekuensi (Brooks dan Fahey,1984)

tensitas kerja harus bertambah secara bertahap memenuhi ketentuan program latihan merupakan kapasitas kebugaran yang bertambah baik (Fox, Bowers dan Foss, 1993)
• Kekuatan otot akan berkembang secara efektif jika otot atau kelompok otot diberi beban lebih, yaitu latihan melawan beban melampaui kemampuan normal. Minimal beban lebih yang dicapai paling sedikit 30% dari usaha maksimal (Bowers & Fox, 1988)
• Latihan harus mengakibatkan tekanan (stress) fisik dan mental. Beban latihan benar-benar dirasakan berat oleh atlet, kemudian timbul rasa lelah fisik dan mental secara menyeluruh. Tekanan (strees) fisik ditimbulkan dengan cara memberikan beban latihan yang lebih dari batas kemampuan atlet. Beban fisik akan menimbulkan kelelahan fisiologis dan anatomis. Akibat pemberian beban fisik, organisme atlet akan beradaptasi terhadap kelelahan akibat latihan tersebut, dan atlet akan mengalami kenaikan kemampuan (superkompensasi). Strees mental ditimbulkan dengan cara memberikan beban latihan fisik yang berat yang mempe-ngaruhi cipta, rasa dan karsa atlet. Akibat beban fisik dapat meningkatkan daya konsentrasi, daya juang, keberanian, disiplin (Suharno,1985)


Read More......